Apapun ada di sini ! kalau nggak ada ? tinggal request

Sabtu, 13 Desember 2014

Ex-Good Bab 1 : Clara

“Miss Chelie ! apa-apaan ini ! jawabanmu banyak yang salah ! jika murid lain jawabannya salah masih wajar, tapi kau, dengan tampang geek begini kau harusnya seorang kutu buku, jadi kenapa banyak yang salah” si kumis tebal Bon itu memarahi seorang siswi dengan penampilan kutu buku yang duduk di depan sambil melempar kertas jawaban siswi itu di mejanya yang sedang tertunduk malu.
“Buahahahaha...!” hampir satu kelas tertawa dengan perkataan si tua bangka kepada siswi itu, siswi tambah tertunduk. Aku yang duduk di barisan kedua, bagian belakang, hanya memandangi pemandangan di depanku dengan tampang datar.
“Oi Clara, jadi ? kau atau aku yang tidur ?” tanya Rex yang duduk di belakangku yang sedang melipat kertas jawabannya menjadi pesawat kertas.
“Aku saja, tidurku cepat terlelapnya, lagi pula dudukku lebih di depan darimu, lebih cepat pembalasannya lebih baik” jawabku, kemudian menyamankan kepala diatas meja di topang tangan yang terlipat, tak sampai menit, kesadaranku lenyap.

“Miss Violeta !”
Aku merasa sebuah goncangan yang keras, tidak lama kemudian tanah tempat ku berpijak runtuh dan...
“Ng....” gumamku sambil membuka mata, pandangan ku kabur dan dapat kurasakan tempatku merebahkan kepala bergetar.
“Selamat pagi dunia...” goda Rex dari berada di belakang ku dengan bisikan, dapat kulihat cengiran bodohnya sedang terpampang.
“Miss Violeta Clara ! jika kau bosan dengan pelajaran ku kenapa kau masuk ?!” geram guru berkumis tebal di hadapanku dengan bersidekap dada.
“Ngng...maaf Mr, aku ketiduran, ngan hoaaaaam...ngantuk” gumamku sambil merentangkan tangan di udara, merengangkan badan kemudian bersandar santai dibangku dengan kepala miring dan mata sayu, ngantuk.
Kamarahan si guru kumis tebal itu nampaknya telah sampai ubun-ubun, seluruh wajahnya merah padam.
“Grrr....Violeta Clara ! keluar kau dari kelas ku !” usirnya.
“Ha`i ha`i, tidak perlu marah-marah begitu, padahal kan tadi aku tidak tidur nyenyak karena ocehan Mr yang berisik plus panjang sepanjang tali jemuran, mending tidur di Uks” kataku santai, berjalan keluar kelas dengan langkah malas dan kedua tangan terlipat di belakang kepala. Mendengar jawabanku murid-murid lainnya berusaha mati-matian menahan tawa, lain halnya dengan Rex yang tawanya pecah tak tangung-tangung.
Diam-diam smirk ku naik ke permukaan.
Hei kumis tebal, bagaimana rasanya di permalukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalo komentar yang sopan yah
Jangan iklankan link-link berbau dewasa, di larang !
Jangan gunakan bahasa yang tarlalu gahul -_-
Sekian m-,-)m